PENCIPTAAN HAIWAN BERDASARKAN AL QURAN
Allah telah menciptakan semua jenis haiwan dari air, Maka sebahagian dari haiwan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebahagian berjalan dengan dua kaki,sebahagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus."(Qs.An Nur :45-46)
Haiwan atau binatang atau margasatwa atau satwa adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau Metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup yang terdapat di alam semesta. Haiwan dapat terdiri dari satu sel (uniselular) atau pun banyak sel (multiselular).
Para ilmuwan mengklasifikasikan haiwan kepada dua kelompok besar, iaitu haiwan bertulang belakang dan haiwan tanpa tulang belakang.
Haiwan yang bertulang belakang disebut Vertebrata.
Haiwan tanpa tulang belakang disebut Invertebrata atau Avertebrata.
Klasifikasi haiwan menurut makanan mereka.
Haiwan yang memakan daging dikenal sebagai hewan karnivora. Contoh: Kucing, harimau,singa dsb.
Haiwan yang memakan tumbuhan dikenal sebagai haiwan herbivora. Contoh: kambing, kuda ,kerbau,sapi dsb.
Hewan yang memakan daging dan tumbuhan dikenal sebagai hewan omnivora.
Hewan yang memakan serangga dikenal sebagai hewan insektivora.
Apabila kita bertanya bagaimana makhluk hidup muncul di muka Bumi, maka hanya ada dua jawaban :
Pertama, makhluk hidup muncul melalui proses evolusi. Menurut pernyataan teori evolusi, kehidupan dimulai dengan sel yang pertama. Sel pertama ini muncul karena faktor kebetulan, atau karena faktor “pembentukan mandiri”, yang secara hipotetis disebut-sebut sebagai suatu hukum alam. Berdasarkan faktor kebetulan dan hukum alam ini pula, sel hidup ini lalu berkembang dan berevolusi, dan dengan mengambil bentuk-bentuk yang berbeda, menghasilkan berjuta-juta spesies makhluk hidup di Bumi.
Kedua adalah “Penciptaan”. Semua makhluk hidup ada karena diciptakan oleh Pencipta yang cerdas. Ketika kehidupan beserta berjuta-juta bentuknya – yang tak mungkin muncul secara kebetulan itu – pertama kali diciptakan, makhluk hidup telah memiliki rancangan yang lengkap, sempurna dan unggul, sama seperti yang dimilikinya sekarang. Ini dibuktikan secara jelas dan nyata, yang mana makhluk hidup paling sederhana sekali pun telah memiliki struktur dan sistem kompleks, yang mustahil tercipta sebagai akibat dari faktor kebetulan dan kondisi alam.
Di luar kedua Pernyataan ini, tidak ada pernyataan atau hipotesa lainnya tentang asal muasal makhluk hidup. Menurut peraturan logika, jika satu jawaban untuk sebuah pertanyaan – yang hanya memiliki dua alternatif jawaban – terbukti salah,maka jawaban yang kedua pasti benar. Ini merupakan salah satu kaidah paling mendasar dalam logika, disebut sebagai inferensi disjunktif (modus tollendo ponens).
Dengan kata lain, jika terbukti bahwa makhluk hidup di Bumi tidak berevolusi melalui kebetulan, seperti pernyataan para evolusionis, jelaslah bahwa makhluk hidup adalah karya sang Pencipta. Para ilmuwan pendukung teori evolusi sepakat akan tidak adanya alternatif ketiga. Salah satunya, Douglas Futuyma, menyatakan:
Organisme hanya mungkin muncul di muka bumi dalam wujud telah terbentuk sempurna, atau tidak. Jika tidak, berarti organisme telah terbentuk dari spesies pendahulunya melalui suatu proses perubahan. Jika organisme muncul dalam wujud telah terbentuk sempurna, pastilah organisme itu diciptakan oleh suatu kecerdasan yang mahakuasa.
Paleontologi menunjukkan bahwa semua jenis makhluk hidup muncul di Bumi pada saat berlainan, sekaligus dalam sekejap dan dalam wujud yang telah sempurna terbentuk.
Dari semua hasil penggalian dan penelitian selama seratus tahun atau lebih, menunjukkan bertentangan dengan pendapat kaum evolusionis bahwa ternyata makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dalam wujud sempurna tanpa cacat, atau dengan kata lain makhluk hidup telah “diciptakan”. Bakteri, protozoa, cacing, moluska, dan makhluk laut tak bertulang belakang lainnya, artropoda, ikan, amfibi, reptil, unggas, dan mamalia, semua muncul seketika, lengkap dengan sistem dan organ yang kompleks. Tidak ada fosil yang dapat disebut sebagai makhluk transisi atau tahap perantara.
Paleontologi menampilkan pesan yang sama dengan cabang ilmu lainnya: Makhluk hidup tidak berevolusi, tetapi diciptakan. Sebagai hasilnya, pada saat kaum evolusionis mencoba membuktikan teori mereka yang tidak berdasarkan fakta itu, mereka justru membuktikan kebenaran penciptaan dengan tangan mereka sendiri.
Robert Carroll, seorang ahli paleontologi vertebrata dan seorang evolusionis yang gigih, mengakui bahwa keinginan kaum Darwinis tidak dipenuhi oleh penemuan di bidang fosil:
Meskipun, selama lebih dari seratus tahun sejak meninggalnya Darwin telah dilangsungkan upaya pengumpulan yang intensif, catatan fosil belum juga menghasilkan gambaran mata rantai transisi yang tak terhingga jumlahnya, seperti yang ia harapkan.
“Pada tahap sekarang dari penelitian geologis, kita harus mengakui bahwa tidak ada sesuatu pun dalam catatan geologis yang bertentangan dengan pandangan para penganut penciptaan konservatif, bahwa Tuhan telah menciptakan tiap-tiap spesies secara terpisah…” (Edmund J. Ambrose, The Nature and Origin of the Biological World, John Wiley & Sons, 1982, hal. 164)
Hal yang penting adalah ilmu pengetahuan telah menegaskan kebenaran yang disaksikan oleh agama dari sejak awal sejarah hingga sekarang. Allah menciptakan alam semesta dan semua makhluk hidup di dalamnya dari ketiadaan. Dan Allah juga menciptakan manusia dari ketiadaan dan memberkatinya dengan tak terhitung sifat. Kebenaran ini telah disampaikan kepada manusia sejak zaman dahulu oleh para nabi, dan diungkapkan di dalam kitab-kitab suci. Setiap nabi telah mengabarkan kepada umatnya bahwa Allah menciptakan manusia dan semua makhluk hidup. Injil dan Al Qur’an keduanya mengabarkan tentang penciptaan dengan cara yang sama.
Di dalam Al Qur’an, Allah berfirman pada sejumlah ayat bahwa Dialah yang menciptakan alam semesta dan semua makhluk di dalamnya dari ketiadaan, dan menata semuanya tanpa cela. Pada ayat berikut, dinyatakan bahwa alam semesta dan apa-apa di dalamnya diciptakan:
"Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang, (masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah, Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al A’râf, 7: 54)
Sama seperti Allah menciptakan segala sesuatu yang ada, Dia juga menciptakan bumi yang kita huni saat ini, dan membuatnya mampu mendukung kehidupan. Fakta ini diungkapkan di dalam ayat-ayat tertentu:
"Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung, dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rizki kepadanya." (QS. Al Hijr, 15: 19-20)
"Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh, dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata." (QS. Qâf, 50: 7)
Ayat-ayat di atas menyampaikan bahwa semua tumbuhan diciptakan oleh Allah. Semua tumbuhan, baik yang diketahui maupun yang tidak, semua pohon, rumput, buah, bunga, rumput laut, dan sayuran diciptakan oleh Allah.
Dan hal yang sama pun berlaku untuk hewan. Semua jutaan spesies hewan yang hidup, atau pernah hidup, di bumi, diciptakan oleh Allah. Ikan, reptil, burung, mamalia, kuda, jerapah, bajing, rusa, burung gereja, elang, dinosaurus, paus, dan merak dsb, semuanya diciptakan dari ketiadaan oleh Allah, Tuhan yang memiliki kecerdasan dan pengetahuan tak terhingga. Penciptaan aneka ragam spesies makhluk hidup oleh Allah disebutkan dalam sejumlah ayat:
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. An Nûr, 24: 45)
"Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untukmu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya engkau makan." (QS. An Nahl, 16: 5)
Dan "Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya."(Qs.Al Hijr:20)
Manfaat Hewan /binatang
1.Sebagai Makanan
2.Pakaian
3.Kendaraan
4Tenda
5.Perhiasan
6.Manfaat-Manfaat lain Yang Banyak
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfa`at, dan sebahagiannya kamu makan.Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.(Qs.Annahl :5-8)
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.(Qs.An Nahl :66)
"Dan Allah menjadikan bagimu rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan membawanya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta, dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu)." (Qs.An-Nahl: 80)
Dan di antara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu,(Qs.Al An’am :142)
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan,dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut.(Qs.Al Mu’minun :21-22 )
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka, maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?(Qs.Yaasin :71-73)
Allah-lah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan.Dan (ada lagi) manfaat-manfaat yang lain pada binatang ternak itu untuk kamu dan supaya kamu mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati dengan mengendarainya. Dan kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai bahtera.(Qs.Al Mu’min :79-80)
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat."(Qs.As Syuro:11)
Dan Yang menciptakan semua yang berpasang-pasang dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat ni`mat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan, "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."(Qs.Az Zukhruf :12-14)
No comments:
Post a Comment